Posted in Uncategorized

The Courage to Be Disliked

The World is Simple, We Make it Complicated

introduction

Deny Trauma

  • Why People Can Change. Seseorang menjadikan masa lalu sebagai alasan agar tujuannya di masa kini dapat terpenuhi. Misalnya seseorang yang memiliki tujuan bersantai-santai, menjadikan masa lalunya dimana dia tidak dididik untuk bekerja keras sebagai sarana untuk mencapai tujuan untuk bersantai (Berdasarkan teori Etiologi). Yang terjadi sebenarnya adalah dia menciptakan rasa malas dalam dirinya sehingga tujuannya untuk tidak bekerja keras dapat tercapai (Berdasarkan teori Teleologi).
  • Trauma Does Not Exist. Trauma kita ciptakan agar kita dapat mencapai tujuan kita, agar kita dapat dipahami oleh orang lain. Meaning terhadap masa lalu lah yang sangat mempengaruhi kita dan meaning itu kita yang punya otoritas untuk menciptakan. Setiap orang melakukan tindakan yang sesuai dengan tujuannya, maka yang harus diperhatikan adalah tujuan apa yang diciptakan.
  • People Fabricate Anger. Orang menciptakan emosi marah secara sengaja agar dapat membuat lawan yang dihadapi merasa rendah/takut sehingga tujuannya untuk bisa berada di atas lawannya tercapai. Hal ini karena march adalah cara instan agar tujuan itu tercapai. Cara dialog membutuhkan kematangan diri dan pengetahuan y ang luas. Ketika memproduksi marah, maka tubuh kita momproduksi hormon adrenaline dan cortisol (akan dibahas di bab hormon).
  • How to Live Without Being Controlled by The Past. Setiap orang memiliki emosi namun kita tidak dikontrol oleh emosi. Lebih lanjut lagi, kita tidak dikontrol oleh masa lalu. Meaning terhadap peristiwa masa lalu lah yang menentukan seseorang saat ini. Jika masa lalu menentukan segalanya dan tidak dapat diubah, makan kita tidak dapat mengambil langkah untuk berjalan ke depan. Manusia bukanlah mesin yang dapat ditentukan oleh variabel yang ada di masa lalu.
  • Socrates and Adler. Kita harus menemukan jawaban sendiri atas persoalan yang muncul. Socrates and Adler menemukan jawaban dari dialog yang mereka lalukan bersama.
  • Are You Okay Just As You Are. Kita harus belajar untuk mencintai diri kita sendiri, bukan untuk berusaha menjadi orang lain. Namun tidak pasrah oleh keadaan. Jika kita tidak merasa bahagia, berarti ada sesuatu yang salah dalam diri kita. Ada sesuatu yang harus kita perbaiki di diri kita. Yang paling penting adalah bukan seseorang terlahir dengan apa, namun apa yang bisa dilakukan oleh seseorang dengan hal yang dimilikinya.
  • Unhappiness is Something You Choose for Yourself. Setiap penjahat memiliki justifikasi di dalam dirinya untuk melakukan kejahatan. Kita memilih untuk tidak bahagia karena menentukan tidak bahagia itu baik untuk kita.
  • People Always Choose Not to Change. Seseorang memilih untuk tidak mengubah lifestyle karena takut/cemas akan konsekuensi yang akan dihadapi jika dia berubah melebihi kekecewaan terhadap dirinya jika ia tidak berubah. Karena konsekuensi tersebut masih belum diketahui dan belum terbiasa utk dihadapi. Hal ini bukan karena kekurangan kompetensi namun kurang berani. Kurang berani untuk bahagia.
  • Your Life is Decided Here and Now. Selama kita hidup dalam alam kemungkinan serta berpedoman pada jargon “Seandainya saja saya begini begitu, maka saya bisa menjadi/ bisa mendapat blablabla”, kita tidak akan pernah bisa berubah. Hal-hal tersebut adalah excuse untuk tidak berubah. Selama tidak ada action dari kita, maka tidak ada yang berubah. Memandang sesuatu sebuah hal yang kompleks membuat kita tidak segera berubah dan menghalangi kita untuk hidup bahagia. Just Do It

All Problems Are Interpersonal Relationship Problems

  • Why You Dislikes Yourself. Someone didn’t have confidence in hisself, and afraid to lose more confidence and get hurt if rejected. Get first to accept “myself now” and then have the courage to step forward. When enter interpersonal relationship it is inevitable to get hurt or hurting the other. To get rid one’s problem, all one can do is live in the universe all alone (Adler)
  • All Problems Are Interpersonal Relationship Problems. We’re afraid of interpersonal relationship that we came to dislike ourselves. We are avoided interpersonal relationship by disliking ourselves
  • Feeling Inferiority Are Subjective Assumptions. Fact is objective, but assumption is subjective. One good thing about subjectivity is it allow us to make our own choice to view in positive or negative side. The choice is ours. It left open to us. This is us who can choose our lifestyle. We are inhabitant in a subjective world. The different subjectivity is interpersonal relationship problem.
  • An Inferiority Complex Is an Excuse. Feeling inferiority is good for striving and growth, but the abundance of inferiority is dangerous, it is inferiority complex. It use inferiority as an excuse not to working hard.
  • Braggarts Have Feelings of Inferiority. Superiority complex sign sample : boast past achievement, borrowing another person power who has authority, wearing luxury item to boosting self confidences. Making self weaknesses as an excuse to be compromised by other is a part of manipulating
  • Life is Not A Competition. The pursuit of superiority is the mindset of taking a single step forward on one own feet, not a mindset of competition that aiming to be greater than other people. JUST KEEP MOVING FORWARD. Healthy feeling inferiority is not comparing to another man, but to ideal self.
  • You’re The Only One Worrying About Your Appearance. No one is worrying about one appearance except oneself. We may thinks other is our enemy has to beaten, but actually they never fell vice versa. We don’t happy if other success and happy if other fail.
  • From Power Struggle to Revenge
  • Admitting Fault Is Not Defeat
  • Overcoming the Task That Face You in Life
  • Red String and Rigid Chains
  • Don’t Fall for the “Life-Lie”
  • From the Psychology of Possession to the Psychology of Practice

Discard Other People’s Task

  • Deny the Desire for Recognition
  • Do Not Live to Satisfy the Expectations of Others
  • How to Separate Tasks
  • Discards Other People’s Task
  • How to Rid Yourself of Interpersonal Relationship Problems
  • Cut The Guardian Knot
  • Desire for Recognition Makes You Unfree
  • What Real Freedom Is
  • You Hold the Cards to Interpersonal Relationships

Where The Center of The World Is

  • Individual Psychology and Holism
  • The Goal of Interpersonal Relationships Is a Feeling of Community
  • Why Am I Only Interested In Myself?
  • You Are Not The Center of The World
  • Listen to the Voice of a Larger Community
  • Do Not Rebuke or Praise
  • The Encouragement Approach
  • How to Fell You Have Value
  • Exist in The Present
  • People Cannot Make Proper Use of Self

To Live in Earnest in the Here and Now

  • Excessive Self-Consciousness Stifles the Self
  • Not Self-Affirmation – Self-Acceptance
  • The Difference Between Trust and Confidence
  • The Essence of Work Is a Contribution to the Common Good
  • Young People Walk Ahead of Adult
  • Workaholism Is a Life-Lie
  • You Can be Happy Now
  • Two Paths Traveled by Those Wanting to Be “Special Beings”
  • The Courage to Be Normal
  • Life Is a Series of Moments
  • Live Like You’re Dancing
  • Shine a Light on The Here and Now
  • The Greatest Life-Lie
  • Give Meaning to Seemingly Meaningless Life
Posted in Uncategorized

Belajar ‘me-manage’ Manusia

credit foto : Antara foto/Destyan Sujarwoko

Awalnya saya mau kasih judul : Belajar Mengatur Manusia, tapi saya urungkan karena seketika saya sadar, cukup Allah Subhanallahu Wa Ta’ala yang mengatur manusia. Jadi saya ganti dengan kata me-manage, itu pun dengan tanda petik, karena hanya dalam konteks tertentu.

Hehe, itu tadi pembukaan.

Akhirnya saya memutuskan menulis lagi. Karena butuh.

Butuh untuk bisa belajar berkomunikasi, menyusun kata untuk menyampaikan gagasan, isi dalam otak agar tidak hilang karena terbatasnya memori. Sebenarnya lebih ke arah menata ide brupa kata-kata yang mungkin kekurangan saya adalah kurang bisa menata dengan benar.

Momen nya pas sekali saat ada penugasan Diklat manajemen SDM, jadi saya pilih menulis tentang manajemen SDM.

Memanage SDM berarti memanage diri sendiri, benar kan? Kan kita juga masih manusia. Artinya seseorang yang diamanahi untuk bisa memanage orang lain artinya dia minimal sudah bisa memanage diri sendiri. Jika belum bisa bagaimana? Belajar lagi.

Sudah aja, sedang tidak ada ide, yang penting posting lagi. Kapan2 kita terusin.

Posted in Uncategorized

Richard Branson

Yesterday, unplanned, I was watching the interview with Richard Branson on Metro TV. He is a successful person who found and lead Virgin Groups, one of Big Private Company in the world.

richard-branson

First time i hear his name is in Hermawan Kertajaya marketing’s book. Hermawan say in his book that the power of virgin corp is the brand that comes from the image created by Richard. As a person who has eccentric personality, Richard creates the images of his company differently than another big company. It seems like he announce to his customer that this is our company, the company that know our needs.

Not as another big company groups, Virgin is a group that very different in business. It has no core business like another multi national company. If cola has carbonate drinks, adidas play in sport equipment, microsoft in computer. Virgin has divergence business product. It has plane, magazine, music store, mobile, finance, cola, etc. Don’t say that this company has no character, exactly, the character is come from its owners. Yes, Richard has it character and spread it to his company so each company doesn’t need to creates it own character. They only need to matching the Branson image with the service they offer.

Addition : I just see the big billboard in front of Wisma Mulya high rise building in Gatot Subroto that contain the big picture of Bronson. It is an advertisement for a Bank. Are that Banks want to duplicate Branson image?

Posted in Uncategorized

Malas di Bulan Ramadhan? No Way

Banyak orang yang menjadikan Ramadhan sebagai alasan untuk bermalas-malasan. Banyak sekali orang yang terjebak dengan sebuah hadits dhoif.

Tidurnya orang berpuasa adalah ibadah.

Memang benar dan masuk akal bahwa lebih baik tidur daripada melakukan maksiat, namun bukankah akan jauh lebih baik lagi jika kita giat beramal dan belajar.

Di Indonesia, bahkan di dunia, sudah sangat dipahami bahwa bulan Ramadhan adalah bulannya umat muslim dimana perhatian warga dunia terhadap Islam akan jauh lebih besar pada bulan ini dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain. Jika kita menampakkan mental pemalas, tidak produktif dalam bulan Ramadhan, maka kata orang pajak “Apa kata dunia”. Ya, di bulan inilah waktu kita untuk menunjukkan pada dunia bahwa ini Islam, indah dengan syariat-syariatnya, berprestasi dengan sunnah-sunnah Rasulnya.

Apakah Rasulullah mencontohkan tentang berprestasi di bulan Ramadhan? Jawabnya adalah Ya, sebuah prestasi gemilang yang menjadi pintu gerbang bagi disebarluaskannya dakwah Islam di seantero dunia. Peristiwa Fathul Makkah (penaklukan Kota Mekah) terjadi di Bulan Ramadhan. Masih kurang contohnya? Perang Badar yang terjadi pada tahun kedua hijrah dimana pasukan muslimin dengan jumlah yang sangat sedikit mampu mengalahkan pasukan musyrikin dengan jumlah yang jauh lebih besar. Padahal pada tahun itu adalah tahun pertama perintah puasa diwajibkan bagi kaum muslimin.

So, kalau kita mengaku pengikut setia Rasulullah SAW dan risalah yang dibawanya, masih adakah kata malas di kamus kita di Bulan Ramadhan ini?

Lalu apa yang bisa kita lakukan di Bulan Ramadhan ini?

Saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.

Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Al-Ashr 2-3)

Di Bulan Ramadhan ini dimana banyak orang yang memaknai puasa hanya sekedar menahan lapar dan dahaga. Seringkali dilupakan bahwa puasa juga menahan diri dari perbuatan tercela lainnya seperti marah,menggunjing,berghibah (walau sebenarnya di luar bulan ramadhan pun harus ditinggalkan). Namun Rasulullah mengindikasikan secara khusus perbuatan-perbuatan itu pada hadits beliau.

Berapa banyak orang yang berpuasa tetapi dia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar dan dahaga? (Ibnu Majah)

Di sinilah ladang pahala kita untuk saling mengingatkan bahwa puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga namun juga menahan diri dari segala hal yang bisa membatalkan pahala puasa. Gampangnya, kalo ada orang yang marah-marah, berghibbah, atau melakukan perbuatan sia-sia tinggal bilang aja “Eh, ini kan bulan puasa coy,gak boleh marah lho”. Sederhana memang namun insyaAllah mendapatkan pahala di sisi Allah SWT.

Belajar Agama

Subhanallah. Ramadhan memang membawa berkah tersendiri dimana semakin banyak majelis-majelis ilmu yan dibuka. Di internet, di tivi, masjid, dimana-mana bahkan di berbagai kantor dan sekolah sudah ada kegiatan-kegiatan Targhib Ramadhan sejak sebelum masuk ke bulan penuh rahmat ini. Nikmat banyaknya majelis ilmu ini akan sangat jarang kita temui di luar bulan Ramadhan, maka alangkah baiknya kita manfaatkan keberkahan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya. Lalu apa urgensi kita mencari ilmu agama? Bukankah kita sudah mendapatkannya sejak SD sampai SMA bahkan sejak kita kecil sudah dididik agama oleh orang tua kita.

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS Lukman 27)

Ilmu Allah itu sangat luas dan banyak, maka tidak ada alasan bagi kita untuk mengklaim bahwa kita sudah cakap dalam ilmu agama dan tidak perlu mencari ilmu lagi. Mencari ilmu adalah sepanjang usia yang dianugrahkan kepada kita.

Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat.(QS Mujadillah 11)

Posted in renungan, Serial Ramadhan

Detik-detik itu Begitu Mendebarkan

Ibarat sepasang calon mempelai yang sedang menunggu waktu menjelang pembacaan ijab kabul, detik-detik pertemuan kami pun sangat mendebarkan. Setiap helaan nafas begitu bermakna, setiap langkah terasa slow motion, setiap tingkah laku serasa ter-capture oleh kamera yang ada dimana-mana.

Kekasih yang datang setiap tahun ini selalu saya nantikan. Ramadhan. Entahlah, setiap mendengar atau menulis kata itu, suasana syahdu datang menyerang. Slide-slide tentang hari-hari indah yang akan dilalui silih berganti bagaikan bayangan-bayangan hitam-putih, berhasil atau gagal. Harap-harap cemas menanti metamorfosa yang diharapkan akan terjadi yaitu seperti ulat yang bertapa dan berubah menjadi kupu-kupu yang indah.

kupu-kupu 

Tidak ingin rasanya menyia-nyiakan waktu dengan sang kekasih dengan hal-hal sampah yang tidak berguna. Terlalu berharga setiap detik walau hanya sekedar untuk update status di facebook, tertawa terpingkal-pingkal di depan layar televisi atau bahkan untuk mengobrol hal-hal yang kurang berfaedah.

Aku ingin bermesraan dengan kekasihku secara khusyuk, menikmati setiap karunia-Nya, mensyukuri, mensabari atas semua keputusan-keputusan-Nya. Aku ingin asyik. Tapi tidak ingin asyik sendiri, aku ingin semua saudaraku di bumi ini merasakan nuansa indah ini. Selamanya, tidak hanya sebulan ini saja. Kekal. Tapi bulan ini sungguh-sungguh moment yang sangat tepat.

Marhaban Yaa Ramadhan. Marhaban Yaa Sayyidus Shuhur, Marhaban Yaa Syahrul Barakah, Marhaban Yaa Syahrul Najah, Marhaban Yaa Syahrul Juud, Marhaban Yaa Syahrul Tarbiyah, Marhaban Yaa Syahrul Rahmah…

Ana ukhibukum fillah..

Posted in Uncategorized

Teknologi MPLS

MPLS merupakan salah satu terobosan terbaru dalam dunia komunikasi data. Sebelumnya, jika kita akan mengelola suatu jaringan yang besar (WAN/Wide Area Network), maka dibutuhkan pengalamatan yang melibatkan layer 3 (layer network) dalam OSI layer. Untuk itu ada alamat IP yang merupakan alamat dari network yang akan dituju oleh suatu paket. Alamat IP ini akan dibaca oleh masing-masing node (dalam hal ini router) yang akan dilalui oleh paket tersebut. Setelah itu tergantung oleh algoritma routing yang digunakan oleh node tersebut untuk memforward paket-paket yang mampir ke node tersebut hingga sampai pada alamat tujuan.

Pengecekan alamat IP dengan membongkar layer 3 ini memerlukan waktu tertentu (diakumulasi waktu berdasarkan jumlah node).

Hal ini berbeda dengan pengalamatan yang digunakan pada LAN (local area network) dimana cukup membongkar layer 2 saja (data link) sehingga mempercepat pengiriman paket.

Teknologi MPLS terletak pada layer 2.5 dimana pada jaringan WAN, tidak perlu membongkar sampai dengan layer 3 (IP address) namun cukup dengan melihat label yang disisipkan pada paket.

Mendekati ATM dan Frame Relay

ATM dan Frame Relay merupakan transmisi paket yang connection oriented dimana harus ada handshake dulu antara point ke point sehingga disepakati jalur yang akan dilewati paket. Berbeda dengan teknologi IP dimana digunakan mekanisme routing untuk menforward paket melewati port tertentu. Dengan menggunakan MPLS, maka akan ada semacam VC (virtual circuit) karena label yang ditempelkan akan memberi perintah kemana paket akan diforward sehingga seolah-olah akan bersifat connection oriented padahal tidak.

(for a while, no question please,still learning)

Posted in Elektro

Grafik pada Coding Matlab

Membuat grafik seringkali merupakan faktor yang paling penting dalam penggunaan MATLAB sebagai alat bantu simulasi. Bahkan bisa jadi merupakan tujuan akhir dalam pengkodean MATLAB. Dalam pembuatan grafik, ada beberapa code yang digunakan, saya sendiri lebih sering menggunakan plot dan semilogy.

Untuk membuat warna garis, ada beberapa simbol yang bisa digunakan yang mencerminkan warna garisnya, setelah saya coba2  (ini tidak ditunjukkan dalam menu ‘help’ di Matlab) yaitu :

huruf  ‘r’ untuk warna merah (red)

huruf  ‘b’ untuk warna biru tua (blue)

huruf  ‘k’ untuk warna hitam (black)

huruf  ‘y’ untuk warna kuning (yellow)

huruf  ‘g’ untuk warna hijau (green)

huruf  ‘c’ untuk warna biru muda (cyan)

Posted in Peradaban

Hukum Ciptaan Manusia Tidak Pernah Sempurna

Aneh memang, di satu sisi sedikit banyak saya sudah merasa jemu dengan isi berita yang melulu tentang KPK-Polisi-Anggodo-Tim8 namun di sisi lain rasa penasaran saya tentang siapa yang benar dan siapa yang salah selalu saja menuntun tangan saya yang memegang remote TV untuk mencari berita tentang itu. Semakin banyak input yang saya dapat semakin bingunglah saya, dan semakin penasaran pula.

Saya memang bukan orang hukum, dan saya pun tidak pernah mau sekolah di hukum maupun dihukum, namun rasa kemanusiaan saya merasakan bahwa pak bibit dan pak candra adalah orang2 baik yang menjadi korban. Btw, tetap saja mereka salah dan harus diproses secara hukum. Berbagai kejanggalan terutama dikeluarkan oleh Polri namun tetap saja mereka tidak bisa salah secara hukum (lagi2 hukum).

Suatu logika yang aneh ketika seseorang yang sudah mengaku memberi uang (suap) tidak ditangkap dan dijadikan tersangka sedangkan yang belum pasti menerima, dijadikan tersangka.

Ada yang bilang bahwa tim 8 yg ditugaskan untuk membantu menyelesaikan masalah ini merupakan tim yang bisa merusak tatanan hukum. Ini juga tidak ngerti saya, padahal dalam tim tersebut terdapat orang2 yang jagoan hukum. Kalo toh tim 8 merusak tatanan hukum, harusnya orang2 itu tidak mau menjadi anggota tim 8.

Lantas siapa yang mau disalahkan dengan kesemrawutan ini? Apakah anggota DPR yang buat undang2? atau pelaksana undang2? toh mereka semua sama, manusia, walaupun tidak ada niat untuk melakukan kesalahan, namun kemungkinan mereka melakukan kesalahan tetap saja ada. Dan parahnya, ada saja pihak2 yang memanfaatkan sisi kemanusiaan mereka demi urusan perut, bukan mengisi perut tapi menggembungkan perut (ini tidak ada hubungannya dengan anggodo yang perutnya memang gembung)

Mau tidak mau ini adalah konsekuensi logis dari konsensus tak tertulis kita untuk membuat dan melaksanakan sendiri hukum bukan melaksanakan hukum yang sudah pasti benar dari Allah swt yang tertulis dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Ntahlah, saya berbicara seperti ini seakan-akan sudah melaksanakan hukum Allah swt, padahal sangat jauh dari apa yang diharapkan.

Semoga saja bapak-bapak yang mengusut terhadap polemik negeri ini diberi petunjuk oleh Allah swt. Amiin

Posted in renungan

Kata “Tipu Muslihat/Tipu Daya” dalam Al-Qur’an

Ramadhan 1430 Hijriyah, Hari ke dua puluh

Malam nanti adalah awal mula masuknya sepuluh hari terakhir ramadhan, dalam sebuah hadits :

Dari Aisyah Radiyallahu ‘anha, “Adalah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan), beliau mengencangkan kainnya (menjauhi wanita yaitu istri-istrinya karena ibadah, menyingsingkan badan untuk mencari Lailatul Qadar), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya. ”
(HR Bukhari 4/233 dan Muslim 1174).

Begitulah, di hari terakhir sebelum memasuki 10 hari terakhir ini saya tiba2 teringat sebuah statemen dari seorang teman bahwa saya telah melakukan tipu muslihat terhdap beliau. Saya ingin mengetahui seberapa buruknya seseorang yang telah melakukan tipu muslihat/tipu daya yg tercantum dalam ayat-ayat di Al-Qur’an, saya search di Al-Qur’an digital teman saya, saya menemukan beberapa (total ada 39 ayat), diantaranya :

  1. [3:54] Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (ALI ‘IMRAN (KELUARGA ‘IMRAN) ayat 54)
  2. [3:120] Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. (ALI ‘IMRAN (KELUARGA ‘IMRAN) ayat 120)
  3. [4:76] Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. (AN NISAA’ (WANITA) ayat 76)
  4. [6:123] Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya. (SURAT AL AN’AAM (Binatang ternak) ayat 123)
  5. [6:124] Apabila datang sesuatu ayat kepada mereka, mereka berkata: “Kami tidak akan beriman sehingga diberikan kepada kami yang serupa dengan apa yang telah diberikan kepada utusan-utusan Allah”. Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan. Orang-orang yang berdosa, nanti akan ditimpa kehinaan di sisi Allah dan siksa yang keras disebabkan mereka selalu membuat tipu daya. (SURAT AL AN’AAM (Binatang ternak) ayat 124)
  6. [37:98] Mereka hendak melakukan tipu muslihat kepadanya, maka Kami jadikan mereka orang-orang yang hina {1282}. (ASH SHAAFFAAT (YANG BER SHAF-SHAF) ayat 98)

Dapat disimpulkan bahwa  yang melakukan tipu muslihat adalah setan,orang2 kafir, munafik, penjahat.

Kemudian saya berpikiran untuk bertanya lagi kepada teman saya tersebut, apakah masih berpikiran saya melakukan tipu muslihat kepadanya, tidak ada jawaban. Biarlah saya yang menyimpulkan sendiri. Jawabannya “Ya”.

Apakah berarti ini saya termasuk salah satu dari golongan setan, orang munafik, orang kafir dan penjahat.ASTAHFIRULLAH….

Ya Allah, aku datang kepada-Mu untuk membersihkan diriku pada sepuluh hari terakhir ramadhan tahun ini. Jangan kau golongkan aku pada makhluk2 yg suka membuat muslihat dan jauhkanlah aku dari fitnah dunia yang keji…

Amiin ya Robbal Alamiin…